Reuni dengan Ambassador Dr. Teuku Faizasyah dan Madame Andis E Faizasyah.

 







Shofwan Bin Abdul Karim sedang di Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru - Padang.

2t2 S437o01Novegn0msober rmmpu6kgul 2d94631.10 Padang 
Dibagikan kepada Publik
Publik
Padang, Sabtu, 20.11.2021. Reuni dengan Ambassador Dr. Teuku Faizasyah dan Madame Andis E Faizasyah. Karir beliau melejit di Kemenlu, Dr Faiza menjadi Dubes RI di Ottawa, Canada 2014-2018 setelah menjadi Jubir Presiden Sby. Pada Februari 2015 saya bersama isteri diundangnya ke Ottawa dan tinggal bersamanya di Wisma Indonesia. Waktu itu saya dan Bu Andis menjadi peserta working session Canada World Youth (CWY) di Montreal. Saya dari 2013 sampai 2016 menjadi Senior Executive Advisor of President-CEO CWY.
Saya, Pak Dubes dan Nyonya waktu masa muda adalah peserta CWY-Indonesia Program. Pak Dubes peserta 1985-1986 dan Nyonya Dubes 1986-1987. Saya sendiri peserta, group leader dan Koordinator Negara-Country Coordinator 1980-1981; 1982-983; 1984-1985 dan pernah menjadi Ketua Umum Alumni PCMI-PPAN 1989-1993.









Kami cukup akrab sebagai alumni. Sekarang Alumni Pertukaran Pemuda Antar Negara-PCMI dengan Canada, Asean, Jepang, Australia, China, Korea Selatan, Malaysia, Singapura dll ada sekitar 3000 orang tersebar di Indonesia dan Luar Negeri. Mereka setelah alumni program berkarir di berbagai Kementerian, Pebisnis, Aktivis Masyarakat, Politisi, Advokat, DPR-DPD-MPR dan berbagai lapangan pengabdian.
Hari Kamis (18/11) keduanya datang ke Sumbar untuk bertemu Gubernur dan Menutup Luring dan Daring Beasiswa Seni dan Budaya Kemenlu dengan pemuda-pemuda 21 negara di 5 Benua. Itu dilakukan di sebuah hotel di Padang Sabtu sore.
Hari Jumat (19/11) beliau berdua melihat desa pengabdian di Panyinggahan Solok, tahun 1987. Waktu itu program CWY-PPIK berlangsung 9 bulan. 4,5 bulan di Canada dan 4,5 bulan di Indonesia. Bila di Canada kita tersebar di berbagai komunitas di 10 provinsi dan 2 daerah istimewa masa itu, maka di Indonesia kami disebar di berbagai desa pengabdian dari Indinesia belahan Barat, Tengah dan Timur.
Sebagian cerita program pemuda Internasional itu ada dalam buku Memorial 68 tahun Shofwan Karim, Melukis di Atas Awan.
Pada silaturrahmi-reuni mini di sebuah Resto Padang, Sabtu kemarin saya serahkan buku itu kepada beliau serta satu buku lagi bagian Disertasi Doktor Saya di S3 UIN Jakarta tahun 2008, Islam sebagai Dasar Negara, Polemik Antara Natsir dan Soekarno, yang diterbitkan UMSB Press Desember 2020.
Setelah itu kami ke Pusat Kebudayaan Minangkabau. Bertemu dan diskusi pendek dengan para aktivis Yarasan Pusat Kebudayaan Minangkabau. Di antaranya hadir Drs. H. Guspardi Gaus, M.Si anggota DPR RI bersama Badan Pembina Prof, Dr. H, Musliar Kasim, dan Badan Pengurus YPKM Hasril Chaniago, Dr. H. Yulizal Yunus, M.Si. Dt. Rajo Bagindo, Eko Yanche Edrie, Eri Mefry. Melihat teater tertutup dan terbuka di Nan Jombang Company dan melihat bagian sekretariat dari komplek Kebudayaan Minangkabau ini.
Sambil menikmati cemilan ringan kami perkenalkan PKM kepada beliau dan nyonya dengan dua staf Dirjen Infomasi dan Diplomasi Publik Kemenlu RI. Sebaliknya beliau menyampaikan agenda singkatnya di Sumbar.
Shakuntala Dewi dan M Rizal Saputra
Suka
Komentari
Bagikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shannon dan Yelly Setelah 40 Tahun

Reuni CWY-PPIK-PCMI 1982-1983, Bali, 5-7 Agustus 2022. Abadi dalam Memori dan Persahabatn

Dr. Romeo Rissal Panji Alam, Founder of Global Corp and Founder of AAAWS