Belajar dari Senior
Dr.Ir.H. Dwi Soetjipto, M.M. Dirut Pertamina |
Belajar dari Senior
Kolom@shofwankarims
Motivasi
kehidupan boleh datang dari semua penjuru angin. Seorang Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM, termasuk
salah satu penjuru angin itu. Sebagaimana dilaporkan
Dari
sekian definisi motivasi, saya tertarik salah satu di antaranya. Misalnya, motivasi
adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk
berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986).
Sejauh
pengamatan penulis kolom ini, yang amat-amat terbatas, Pak Dwi, begitu biasanya
kita memanggil tokoh ini, selalu bertindak dengan cara yang khas.
Di
antaranya ketika menghadapi
teman-temanya, atau lebih tepat orang yang dia kenal. Beliau amat rendah hati.
Ini perlu ditekankan, bukan rendah diri. Karena beliau mempunyai percaya diri
yang sempurna.
Rendah
hati mendengarkan. Rendah hati memberikan respon. Bila ada masalah yang
disampaikan kepadanya, beliau rendah hati menyampaikan solusi.
Kombinasi
sinerjetik filosofi budaya Minang dan Jawa sepertinya menjadi sintesa bagi perangkat
motivasi bagi Pak Dwi.
Pada
bebapa kesempatan beliau sering mengutip adagium Minang. Tahu di kato “nan-ampek”
(kata yang empat; kata mendaki, menurun, mendatar dan menyamping/melereng).
Tahu “jo ereang jo gendeang” ( memahami kiasan). “Alun bakilek alah bakalam. Takilek
ikan di dalam aie, alah tantu jantan batinonyo” (belum disampaikan oleh pihak
lain tentang sesuatu, beliau sudah tahu latar-belakangya).
Motivasi
kepemimpinan yang sudah kita kenal, “ing ngarso sung tulodo, ing madio mangun
karso dan tut wuri handayani (di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat kerja, di belakang
mendorong dan membimbing) tentulah dikombinasikan dengan “pemimpin di tinggikan
seranting dan didahulukan selangkah”.
Sepertinya
oleh Pak Dwi keunggulan budaya kepemimpinan Jawa-Minang itu mendapat mata air dan disinerjikan lagi kepada apa yang disebut sebgai budaya lokal
Afrika yang disebut mojo.
Oleh
Pieter P Gero, Kompas, edisi Senin, 11 November 2014, dikatakan kata mojo
berasal dari Afrika, tetapi menjadi kosakata bahasa Inggris seiring
perkembangan dunia perbudakan di Amerika Serikat pada tahun 1560-an. Mojo
semacam kekuatan supranatural yang bisa memberikan kesaktian, keberuntungan,
bagi pemiliknya. Mojo, juga berupa ramuan yang bisa diminumnya. Dalam
kepemimpinan, mojo berada dalam diri setiap orang.
Setiap
cerita keberhasilan, kesuksesan, atau aksi-aksi cemerlang dari setiap pemimpin
pada level apapun merupakan mojo. Pakar kepemimpinan Marshall Goldsmith
menegaskan, mojo merupakan sikap atau semangat positif yang muncul dalam
kegiatan yang dilakukan setiap orang, terutama para pemimpin. Semangat ini
dimulai dari dalam diri dan akan terpancar keluar.
Di
dalam bukunya Road to Semen Indonesia:
Transformasi Korporasi, Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan , Pak Dwi seakan amat dominan menghidupkan
tarikan nafas kepemimpinnya menggunakan teori
motivasi tadi.
![]() |
Dr. Ir. H. Dwi Soetjipto, MM dengan kain di leher |
Pak
Dwi dengan cara yang amat khas, telah melakukan dan akan terus melaksanakan segala upaya untuk mencapai hasil yang amat
spetakuler untuk bangsa. Pak Dwi mampu mengeksplorasi molekul dan atom mojo di
dalam lubuk semangatnya yang dalam untuk mengubah sesuatu kepada yang lebih
cemerlang.
Beliau
tidak mempedulikan hal-hal kecil yang kadang kala tidak kondusif dan tidak
sinkron dengan pemikirannya. Akan tetapi tetap konsisten dan konsekuan untuk
melakukan perubahan kepada yang lebih baik dan lebih besar.
Perangkat
memotivasi yang khas, rupanya bukan hanya di dalam pemikiran dan manjanemen strtegis
yang beliau kuasai secara praktik, tetapi juga akademik. Menjadi CEO seperti yang sudah disebutkan
tadi sejalan dengan teori akademik yang di dalaminya ketika menyelesaikan
doktoralnya di Universitas Indonesia.
Di
tengah kesibukan, bagaimana Pak Dwi bermain musik, bernyayi dan berolahraga
dengan rekan, sahabat, dan stafnya. Ketawa lepas dan menyatakan pikiran dengan
lugas tetapi membuat kawan dan lawan
menjadi nyaman adalah cara motivasi yang amat mengena. Itu ada di dalam
keseharian Pak Dwi.
Sebagai
CEO senior di deretan perusahaan nasional dan bahkan multi-nasional seperti Pak
Dwi, tentulah menjadi sumber helaan nafas pengabdian dan karir bagi para
yunior. Beliau adalah “sesuatu banget”.***
Komentar
Training leadership